OCEANOGRAFI (KELAUTAN)

OSEONAGRAFI

Oseanografi (gabungan kata Yunani
ὠκεανός yang berarti "samudra" dan γράφω yang berarti "menulis"), juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan, adalah cabang ilmu Bumi yang mempelajari samudra atau lautan. Ilmu ini mencakup berbagai topik seperti organisme laut dan dinamika ekosistem; arus samudra, gelombang, dan dinamika cairan geofisika; tektonik lempeng dan geologi dasar laut, dan arus berbagai zat kimia dan fisika di dalam lautan dan perbatasannya. Topik-topik yang beragam ini menggambarkan berbagai macam disiplin ilmu yang digabungkan para oseanograf untuk memperdalam pengetahuan akan lautan dunia dan memahami proses di dalamnya, yaitu astronomi, biologi, kimia, klimatologi, geografi, geologi, hidrologi, meteorologi, dan fisika. Paleoseanografi mempelajari sejarah lautan dalam artian sejarah geologinya.

Ilmu yang mempelajari lautan terhubung dengan pemahaman terhadap perubahan iklim global, potensi pemanasan global dan masalah biosfer terkait. Atmosfer dan lautan terhubung karena adanya penguapan dan curah hujan serta fluks termal (dan insolasi matahari). Tekanan angin adalah penggerak utama arus samudra, sementara samudra adalah penyerap karbon dioksida di atmosfer. Semua faktor ini khusus berhubungan dengan pengaturan biogeokimia laut.


Pengasaman Laut

Pengasaman laut menggambarkan penurunan pH laut yang disebabkan emisi karbon dioksida (CO2) antropogenik di atmosfer.[7]

Arus laut
Sejak awal ekspedisi laut dalam oseanografi, ketertarikan utama adalah mempelajari arus laut dan pengukuran suhu. Pasang laut, efek Coriolis, perubahan arah dan kekuatan angin, salinitas dan suhu merupakan faktor utama yang menentukan arus laut. Sirkulasi Termohalin (THC), “termo-” mengacu pada suhu “-halin” mengacu pada kandungan garam menghubungkan 4 dari 5 cekungan laut dan terutama bergantung pada kepadatan air laut. Arus laut sebagaimana Arus Teluk adalah arus permukaan yang terdorong oleh angin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIDROGRAFI

METEOROLOGI

KLIMATOLOGI (IKLIM)